Jumat, 15 Oktober 2010

Mungkinkah Tidak Lolos Tes Gara-Gara tes Dopping?

London, Obat-obat pendongkrak stamina pantang digunakan dalam kompetisi olahraga. Namun bahan aktif beberapa obat semacam itu ternyata juga terdapat pada makanan, salah satunya steak. Dapatkah steak menggagalkan tes doping?

Baru-baru ini juara balap sepeda Tour de France, Alberto Contador kedapatan positif menggunakan doping atau obat perangsang stamina. Jenis obat yang ditemukan dalam sampel urine atlet tersebut adalah clenbuterol, pendongkrak stamina sekaligus pembentuk massa otot.

Sang atlet mengaku kaget lalu membantah tuduhan telah mengonsumsi obat tersebut. Ia menduga kontaminasi terjadi akibat makan steak sapi kegemarannya. Bantahan serta dugaan ini pun mendapat tanggapan dari para pakar kesehatan di London.

Dr Andrew Franklyn-Miller, ahli kesehatan olahraga dari Centre of Human Performance mengatakan clenbuterol memang sering digunakan secara ilegal oleh para peternak. Tujuannya agar hewan ternak seperti ayam dan sapi bisa tumbuh lebih cepat dan lebih gemuk.

Akibatnya, clenbuterol dapat terakumulasi dalam daging ternak yang dikonsumsi. Analisis ini sesuai dengan bantahan Contador, yang mengaku mengonsumsi steak sapi beberapa jam sebelum menjalani tes doping.

Namun demikian, Dr Franklyn-Miller agak heran mendengar pengakuan tersebut. Menurutnya, kadar clenbuterol di urine seharusnya sangat kecil kecuali Contador mengonsumsi 3 atau 4 porsi sekaligus dan itu bukan pilihan yang bijak jika dilakukan menjelang lomba.

"Sesaat sebelum lomba, seorang atlet balap sepeda biasanya akan memilih makan lebih banyak karbohidrat daripada steak. Karbohidrat lebih mudah dicerna menjadi energi dibandingkan protein," ungkap Dr Franklyn-Miller seperti dikutip dari Universalsport.

Sumber : AN - Uyung Pramudiardja - detikhealth.com


Lihat juga : wine, soto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar